Gadis Bawa Teman Lelaki Jumpa Ibu Bapanya, Namun Lelaki ini Membuatkan Dia Menangis Selepas Tahu Keadaan Rumahnya

Buat pertama kali bawa teman lelaki jumpa mak ayah, gadis dan keluarganya menangis sebak setelah apa yang dilakukan oleh lelaki itu selepas mendapat tahu keadaan rumahnya yang agak buruk dan usang. |

“Saya lahir di sebuah pedesaan yang jauh dari kota, sehari-hari masa kecil saya terhabiskan di desa ini, keluarga saya sama sekali tidak kaya.

Kedua orang tua saya hanya seorang petani yang sederhana, demi diriku agar dapat duduk di bangku sekolah, mereka setiap saat harus bekerja keras.

Kerja keras yang dapat saya rasakan dan terlihat dari mata kepala saya sendiri ini, saya bersumpah suatu saat akan memberikan mereka hidup yang lebih baik lagi.

Sekarang saya telah lulus kuliah, dan juga telah mendapatkan pekerjaan yang lumayan bagus. Di angan-angan saya selalu ingin menghasilkan duit yang banyak, kemudian membeli rumah di kota, lalu mengajak orang tua saya tinggal bersama disana.

Di tempat kerja yang sekarang itu merupakan awal pertama kali saya bertemu dengan teman lelaki saya, dia dua tahun lebih tua dari saya. Ia menjabat sebagai manajer namun di cabang perusahaan lain, kehidupan masa saat kecil ia juga kurang menyenangkan, orang tuanya harus bercerai saat dirinya masih kecil, dan ibunya-lah yang membesarkannya sampai dɛwasa kini.

Tidak lama setelah ia baru bekerja di perusahaan itu, ibunya, satu-satunya orang tua yang ia miliki dari kecil, telah menḭnggal, dia benar-benar sangat sedih untuk waktu yang lama. Jadi inilah alasan mengapa dia terus bekerja keras.

Saat kami memutuskan untuk bersama, ia benar-benar baik padaku dan dirinya sama sekali tidak keberatan dengan fakta bahawa saya berasal dari keluarga seorang petani. Saya telah memutuskan dengan matang dan telah merancang bila pernikahan kami dilangsungkan.

Sebelum itu, ia mengatakan sangat ingin bertemu kedua orang tua saya, jadi dengan begitu saya membawanya menjumpai kedua orang tua saya di kampung halaman.

Meski teman lelaki saya juga pernah melalui kehidupan yang pahit, tetapi dirinya sekarang tinggal di kota. Setelah ia melihat rumah kami yang sudah sangat lama dan buruk, seluruh wajahnya terlihat sangat terkejut, pikiranku langsung bercampur-campur, saya mengira dia akan memutuskan berpisah dengan diriku setelah melihat ini.

Foto hiasan

Kerana inilah alasan mengapa sebelumnya, bekas kekasih yang dulu meninggalkan saya. Kerana tidak mampu menerima kekurangan diri dan keluarga.

Sebenarnya desa kami terhitung tidak terlalu miskin dan tidak terlalu kaya, pada dasarnya semua penduduk di desa ini sudah merenovasi bahkan membangun rumah yang baru, ada yang membangun sampai empat atau lima lantai dan isi di dalam rumahnya juga sangat indah.

Di balik semua rumah yang bagus itu, keadaan rumah keluarga saya sangat menyedihkan bahkan bentuknya tak seperti rumah petak lagi, berbagai jenis kayu dan ubin telah bercampur menjadi satu saling menyangga, itulah rumah kami. Tidak hanya itu, rumah kami sudah bertahan bertahun-tahun dan benar-benar terlihat seperti rumah yang akan segera roboh.

Saya juga ingin memberi orang tua saya rumah baru, tetapi keadaan kewangan saya tidak memungkinkan untuk mewujudkan semua itu. Saat orang-tuaku melihat pasangan baruku, langsung menyambutnya dengan hangat, dan ia juga meresponnya dengan sangat mesra. Namun, di dalam hati saya sangat gelisah seakan tidak berada di kenyataan.

Keesokan harinya, saat kami berpas-pasan pergi ke kedai, ia mengeluarkan satu kad atm bank. Katanya, di dalam kad itu ada 5000 Ringgit, tolong berikan kepada ibu saya untuk memperbaiki keadaan rumah mereka. Duit sebesar ini adalah duit tabungannya, ia juga tidak mempermasalahkan duit sebesar itu.

Mendengar berita itu, Ayah saya sangat terkejut, bahkan ibu saya langsung menangis pada saat itu, ibu saya memilih mengembalikan duit itu kepada teman lelaki saya, dan berkata: “Duit ini kami tidak boleh menerimanya, Anda memiliki kehidupan di kota, pasti memerlukan banyak duit untuk tinggal disana, jangan sia-siakan untuk kami.”

Teman lelaki saya mengatakan : “Bagaimanapun juga duit ini tidak boleh dikembalikan kepadanya, apabila mereka telah menerima saya sebagai menantunya pun tidak perlu dikembalikan.” Ibu saya tak kuasa menahan tangisnya dan akhirnya menerima duit pemberiannya itu, lalu ibu saya berkata: “Keluarga kita benar-benar sangat beruntung memiliki menantu seperti dirinya.”

Setelah kami berdua menikah, akhirnya kami memutuskan membeli sebuah rumah baru. Suami saya langsung mengajak kedua orang tua saya untuk segera pindah ke rumah baru kami. Pada akhirnya, sekarang, kami hidup dengan sangat bahagia.

Dapat pasangan yang baik adalah satu bentuk rezeki.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top